Cara Menyeleksi Anakan Perkutut

Cara Menyeleksi Anakan Perkutut - Seleksi terhadap anak perkutut mampu dilakukan saat anak perkutut mulai ditempatkan di kandang penyapihan. Di kandang penyapihan, bentuk fisik anak perkutut mampu diamati dan suaranya mulai mampu didengar. Seleksi dimaksudkan untuk mencari anak perkutut yang berfisik normal dan bersuara anggun.

A. Seleksi Kualitas Fisik

Sebenarnya yang dipentingkan dari seekor perkutut ialah kualitas bunyinya. Meskipun demikian, bentuk fisik yang normal juga perlu diperhatikan. Adakalanya anak perkutut menyandang cacat fisik secara bawaan. Cacat fisik bisa diketahui hanya dengan pengamatan sekilas atau dengan cara yang lebih teliti.

Mata juling dan kaki pengkor merupakan cacat bawaan yang dapat diketahui dengan cepat. Cacat fisik yang membutuhkan pengamatan lebih cermat ialah tulang dada bengkok. Tulang dada bengkok hanya mampu diketahui dengan jalan meraba dada perkutut. Tulang dada yang normai rerasa lurus ketika diraba.

Anak burung yang menderita cacat seperti itu sebaiknya disatukan dalam sangkar yang sama, Bagaimanapun pembeli juga memperhatikan penampilan fisik. Burung yang cacat tak akan dibeli kecuali suaranya istimewa. Anak perkutut yang cacat juga perlu didengar bunyinya. Siapa tahu dari beberapa anak perkutut yang cacat fisik ada yang bersuara istimewa. Untuk itu, sesudah seleksi kualitas fisik harus diikuti dengan seleksi kualitas bunyi.

B. Seleksi Kualitas Suara

Seleksi kualitas suara sulit dilakukan ketika anak perkutut baru bisa mengeluarkan “suara air” (suara anak). Suara air sulit untuk patokan asumsi suara setelah cukup umur. Oleh karenanya, jangan menyeleksi anak perkutut yang masih dalam tahap ini.

Lama-kelamaan suara air menjadi semakin terang seiring dengan bertambahnya umur perkutut. Pada umur tiga bulan, bunyi anak perkutut sudah semakin jelas dan mulai stabil (tidak berubah-ubah). Suara anak perkutut dikatakan stabil bila selama paling tidak lima kali, suara yang dikeluarkan tidak berubah-ubah. Dengan demikian, suara yang dimilikinya akan tetap sama sampai cukup umur. Pada umur inilah seleksi kualitas bunyi mampu dengan mudah dilakukan.

Seleksi kualitas suara menuntut peternak mengetahui kriteria bunyi yang anggun. Oleh lantaran itu, tidak ada jeleknya bila peternak sering datang ke konkurs perkutut. Pada konkurs perkutut, peternak bisa mendengar dan mengetahui secara pribadi bunyi perkutut yang berkualitas. Selanjutnya, suara dalam konkurs bisa dibandingkan dengan suara perkutut hasil ternakannya.

Baca juga : Membedakan Perkutut Jantan dan Betina.

Tips dan gosip lain:

Jika burung perkutut jantan untuk penangkaran tidak juga manggung gacor merayu betina meski secara umum terlihat sehat atau burung betina tidak juga matang kelamin meski sudah berusia di atas 7 bulan; atau telor-telor burung tidak isi dan lantarannya tidak mampu menetas, kita perlu memastikan bahwa si jantan bisa memproduksi sperma yang “berisi” dan kesehatan reproduksi betina benar-benar maksimal. Kalau kita ragu bagaimana caranya, pastikan saja kita menggunakan Bird Mature.

Selama kondisi alat-alat reproduksi dalam keadaan normal, Bird Mature sudah terbukti meningkatkan kesempurnaan proses reproduksi burung-burung penangkaran. Tidak hanya kenari, tetapi semua jenis burung.

Jika burung-burung anakan dari penangkaran kita gampang mati, atau kakinya sering pengkor, lembek, karena daya tahan badan secara umum lemah, kita perlu memastikan bahwa indukannya mengonsumsi Bird Mineral. Bird Mineral tidak hanya elok untuk anakan tetapi juga indukan lantaran Bird Mineral menjadikan bulu besar lengan berkuasa, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; burung tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan aneh); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit abuh); mengakibatkan anak burung menetas sehat; burung tidak mengalami urat keting (tendo); burung tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio); paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; burung di penangkaran mampu segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi; ajal embrio rendah.

Demikianlah beberapa cara menyeleksi anakan perkutut. Semoga bermanfaat.