IBX5980432E7F390 Perawatan Anakan Burung Merpati - Kicauan Burung Lovebird Ngekek

Perawatan Anakan Burung Merpati

Perawatan Anakan Burung Merpati - Burung Dara atau Merpati merupakan burung yang berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek. Burung Dara ini sering dipelihara disamping, dibelakang atau disekitaran rumah kita karena merpati ini sangat simpel dipelihara.


Selain pemeliharaanya yang mudah makanan burung ini juga mudah, anda cukup memberinya jagung, beras/padi atau biji-bijian dan perkembangbiakan burung ini juga sangat cepat. 

Pada kesempatan kali ini kita akan kita bahas bagaimana cara merawat anakan burung merpati setelah selesai era perkawinan dan menetas telurnya. 


Perawatan Anakan Burung Merpati

Proses Perawatan Anakan Burung Merpati

Setelah telur-telur burung merpati menetas, kemudian anakan merpati akan keluar dari cangkang telurnya.  Anak burung merpati yang baru menetas sangat lemah tidak sama halnya dengan anakan binatang lain yang besar lengan berkuasa meskipun gres menetas, saking lemahnya anak burung merpati yang gres menetas tidak mampu membuka mata dan menegakkan kepalanya. Oleh karena itu sebaiknya kita membiarkan anakan burung merpati tersebut bersama induknya biar tetap hangat dan lebih berpengaruh.

Pada ahad pertama, anak burung merpati dapat menggerak-gerakkan kepalanya untuk mendapatkan makanan tetapi tidak mampu membedakan apa-apa. Tetapi sesudah berumur 10 hari, bulu-bulu jarum muncul dan anak burung merpati ini sudah mampu membedakan keadaan sekeliling serta tahu adanya pihak pengusik. Anak burung akan berusaha menghalau pengusik ini dengan suaranya (mendesis) dan membuka paruhnya. Anak burung sepenuhnya masih tergantung pada sumbangan makan dari induknya sampai berumur 3 ahad. 


Selama 3 minggu ini dapat saja anak burung tidak dirawat dengan baik oleh induknya, sehingga mati, lantaran anak burung yang minta makan dengan suara lebih keras dan lebih bergairah akan mendapat kuliner lebih dahulu. Biasanya yang menetas pertama akan mendapat makanan lebih dahulu dan berkembang lebih cepat daripada burung satunya. Semakin besar anak burung, semakin bertambah keserakahannya untuk mendapatkan makanan. Barulah setelah 5 minggu keadaan itu berhenti, alasannya anak burung mulai mampu makan sendiri dan badannya umumnya telah berbulu penuh.


Setelah anak burung sudah bisa meninggalkan sarang, burung jantan masih akan memberinya makan sekitar 10 hari lamanya. Dalam abad ini burung betina bisa jadi sudah bertelur kembali dan mengerami telur di sarang lain (disebelah sarang usang). Tak usang kemudian kedua induk ini akan sibuk dengan memberi makan anak burung yang gres lahir. 


Kalau kita mengejar produksi merpati konsumsi, kita bisa memisahkan anakan merpati pada saat ini semoga induk merpati tidak terganggu pada dikala bertelur dan mengerami telur berikutnya, tetapi bila kita menginginkan burung-burung yang sehat untuk kepentingan festival (keindahan bulu menjadi faktor utama) bagi burung hias, dan kepentingan pertandingan maka perkawinan itu perlu ditangguhkan sehingga paling tidak berumur setahun.

Anak burung akan menjadi sampaumur pada umur sekitar 4-6 bulan. Dan pada usia ini burung telah mencari jodoh dan berbagi keluarga sendiri.  Untuk itu belum dewasa burung harus dipisah dari burung-burung remaja, sebab kehadiran burung-burung akil balig cukup akal mampu merangsang burung-burung muda untuk kawin.
Baca juga : Cara Agar Burung Merpati Cepat Bertelur

Penggunaan indukan lain juga mampu dilakukan terutama di kalangan peternak merpati hias, demi kepentingan ekspo dan pertandingan-pertandingan yang ada. Untuk keperluan ini kita dapat dipergunakan merpati apa saja asal mempunyai paruh panjang. Yang penting harus bertelur dan mempunyai anak dalam tahapan yang kira-kira sama dengan perkembangan telur dan anak yang akan diasuh.



Untuk keperluan ini sudah tentu telur-telur atau anakan dari burung yang akan di jadikan orang bau tanah ajar ini perlu diambil (dikorbankan) dan diganti dengan telur atau anak dari burung yang kita inginkan hasil anaknya. Pergantian telur tidaklah menyebabkan kasus, tetapi pergantian anak burung haruslah dilakukan secara berhati-hati, karena jikalau hingga burung yang di jadikan indukan ini tahu bahwa yang ada dalam sarangnya yaitu anak burung lain maka orangtua-asuh ini tidak mau menerima kehadiran belum dewasa ini, tidak mau mengasuhnya (memberi makan) dan bahkan boleh jadi akan membunuhnya.



Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Berlangganan Untuk Mendapatkan Artikel Terbaru:

0 Komentar Untuk "Perawatan Anakan Burung Merpati"

Posting Komentar